Profile

Foto saya
DKI Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia
Mahasiswa www.gunadarma.ac.id

31 Maret 2013

Implimentasi Etis Teknologi Informasi


Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang yang paling bertanggung jawab dalam mengimplementasikan program-program etika tersebut adalah CIO (Chief Information Officer) . CIO harus :
1.     CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap masyarakat. Karena TIK memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah TIK sangat membantu para pengguna untuk dapat mengetahui informasi yang mereka butuhkan. Dampak negatifnya adalah TIK sangat mempengaruhi semua masyarakat mengenai internet melalui situs-situs, contohnya facebook, twitter, dll. Rata-rata semua masyarakat sekarang ini sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak para pekerja menggunakan situs tersebut pada saat jam kantor, tidak hanya para pekerja, bagi kalangan pelajar banyak menggunakan situs tersebut pada saat jam pelajaran sedang berlangsung.

2.     CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat. TIK harus digunakan secara tepat dan benar, bukan disalahgunakan. Contoh : seperti kasus Ibu X. Dia sudah menjelek-jelekkan salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs internet. Walaupun itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan melalui internet, bahkan rumah sakit tersebut melaporkan kepada polisi atas pencemaran nama baiknya. Dan akhirnya Ibu X harus masuk ke dalam sel penjara.

sumber :

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS

A.   Pendahuluan
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan Rasio Rentabilitas.
B.   Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt).
            Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
1.      Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
2.       Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank.
3.      Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
C.   Rasio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
1.      Total Debt to Total Capital Asset
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
2.      Total Debt to Equity Ratio
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
D.   Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a.       Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
b.      Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
c.       Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
d.      Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.






E.   Metode Perhitungan
RASIO
METODE PERHITUNGAN
1.      RASIO LIKUIDITAS

a.       Current Ratio
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
b.      Cash Ratio
(Kas + Efek)
Hutang Lancar
c.       Quick Ratio
(Aktiva Lancar – Persediaan)
Hutang Lancar
2.      Rasio Solvabilitas

a.       Total Debt to Total Capital Assets
Total Hutang
Total Aktiva
b.      Total Debt to Equity Ratio
Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
3.      Rasio Rentabilitas

a.       Gross Profit Margin
Laba Kotor
Penjualan Bersih
b.      Net Profit Margin
Laba setelah pajak
Penjualan Bersih
c.       Earning Power of Total investment
Laba sebelum pajak
Total Aktiva
d.      Return on Equity
Laba setelah pajak
Ekuitas Pemegang Saham

16 Januari 2013

Konsep Sumberdaya Informasi

1.1.  Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
a.       Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b.      Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c.       Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d.      Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
e.       Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.

2.2.  Sumberdaya Informasi
Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operating Officer), dan CIO (Chief Information Officer).
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai Chief Information Officer dengan langkah-langkah berikut:
1.      Menyediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
2.      Kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management.
3.      Fokus pada perbaikan proses dasar bisnis.
4.      Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
5.      Membangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
6.      Tidak bersifat defensive

sumber :